Informasi Penting Tentang Definisi dan Prosedur Proses Penyamakan Kulit
Di dunia industri kulit, proses penyamakan
kulit adalah hal yang menjadi makanan sehari-hari. Proses ini bisa dibilang
sebagai akar atau inti dari industri kulit itu sendiri. Sehingga bisa dikatakan
bahwa proses penyamakan harus dilakukan jika ingin mengolah kulit menjadi
barang-barang lain. Bahan kulit harus disamak untuk bisa mendapatkan kualitas
yang diharapkan.
Pengertian Penyamakan
kulit
Sudahkah Anda tahu apa yang dimaksud dengan penyamakan kulit? Penyamakan kulit adalah sebuah proses mengubah atau memperbaiki kulit mentah menjadi kulit olahan. Kulit olahan ini biasa dikenal dengan sebutan leather.
Proses penyamakan ini perlu dilakukan untuk membuat kulit tetap stabil
sehingga bisa terhindar dari pembusukan yang biasa terjadi. Sehingga bisa
dikatakan bahwa penyamakan juga merupakan proses pematangan kulit dari mentah
menjadi siap olah.
Teknologi yang dipakai dalam penyamakan mampu membuat kulit menjadi lebih
kering dan kaku. Daripada kulit yang lembek dan mudah hancur, penyamakan
memungkinkan kulit untuk menjadi lebih keras sehingga bisa lebih awet.
Kulit hewan yang biasanya disamak untuk dijadikan kerajinan adalah sapi,
kerbau, kambing, domba, babi, kuda, kelinci hingga bison. Hewan ternak ini
memang banyak diambil kulitnya untuk dimanfaatkan menjadi barang tertentu.
Barang-barang hasil dari penyamakan memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena keawetannya. Berbagai barang hasil kerajinan dari pengrajin samak kulit pun beraneka ragam. Beberapa barang dengan bahan kulit seperti tas, sepatu, sandal, dompet, jaket, ikat pinggang dan lainnya mempunyai kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan biasa. Sehingga tidak heran jika hasil para pengrajin samak sudah terkenal hingga mancanegara.
Macam-macam Penyamakan
kulit
Prinsip kerja dari penyamakan adalah memasukkan bahan samak ke dalam serat
kulit agar terjadi ikatan yang kuat. Proses mengubah kulit mentah menjadi samak
ini ternyata tidak hanya ada satu. Saat ini sudah dikenal 2 sistem penyamakan
yang membedakan antara kulit satu dan kulit yang lainnya. Apa sajakah itu?
Berikut penjelasannya.
·
Penyamakan Kulit Berbulu
Sistem samak bulu mempunyai tujuan untuk tetap mempertahankan keindahan
bulu yang dimiliki oleh kulit tertentu. Misalnya saja Anda ingin memiliki
produk dengan bulu domba yang lembut, maka tentu Anda harus bisa mengolah kulit
tanpa merusak bulunya bukan?
Sehingga bisa dikatakan bahwa samak jenis ini bermaksud untuk
mempertahankan bulu kulit hewan tetap di kulit dan tidak hilang. Jenis samak
ini banyak dipakai dalam industri tekstil yang mengolah wol untuk setiap
produknya. Dengan penyamakan, maka bahan wol akan tetap terjaga kualitasnya.
·
Penyamakan Kulit Tidak Berbulu
Jika samak bulu bertujuan untuk mempertahankan keindahan bulu pada kulit hewan, maka sama yang bukan bulu tentu memiliki tujuan untuk menghilangkan bulu yang ada. Yang membedakan samak jenis ini dengan samak jenis bulu adalah adanya proses pengapuran pada penyamakan sehingga lebih mudah untuk menghilangkan bulunya. Penambahan zat kapur (lime) dalam proses samak akan membuat bulu lepas dari kulit dengan lebih mudah dan cepat.
Proses Penyamakan Kulit
Untuk mendapatkan kulit yang tersamak, diperlukan beberapa tahapan proses
yang harus dilewati. Tahapan ini terdiri dari beberapa langkah yang nantinya
akan menentukan seberapa berkualitas produk yang sudah dihasilkan. Dengan kata
lain, tiap tahapan yang ada bisa menjadi patokan untuk menentukan harga produk.
Berikut beberapa tahapan tersebut.
1.
Tahap Persiapan (Curing)
Pada proses awal penyamakan, yang dilakukan adalah memberi garam pada kulit
yang akan diolah. Penggaraman ini akan bermanfaat dengan baik untuk membunuh
bakteri yang dapat merusak kolagen pada kulit. Selain itu, penggaraman juga
akan menurunkan kadar air sehingga kulit akan menjadi lebih awet. Sebagai
pengawet alami, garam dapat diberikan dengan ditabur atau dilarutkan dalam air.
2.
Tahap Pre Tanning (Beamhouse)
Penyamakan juga biasa disebut dengan tanning. Jadi yang dimaksud dengan pre
tanning adalah proses sebelum disamak. Tahapan ini memiliki tujuan untuk
menyiapkan kulit pada tahap tanning. Komponen pada kulit hewan yang tidak
diperlukan dihilangkan dalam proses ini. Untuk melakukan pre tanning, ada
beberapa proses yang harus dilakukan, antara lain:
a.
Perendaman
(soaking)
Pada proses ini, kulit hewan direndam dalam air bersih untuk menghilangkan
garam dari tahap sebelumnya.
b.
Pengapuran
(liming)
Pada proses ini, kulit hewan diberi cairan kabur yang memiliki beberapa
tujuan, yaitu:
-
Menghilangkan
bulu, rambut dan kuku
-
Menghilangkan
protein
-
Menghilangkan
serat kulit
-
Menghilangkan
lemak/ minyak
-
Mempersiapkan
kolagen
-
Melepaskan
bulu dan rambut
c.
Pembuangan
kapur (deliming) dan bating
Deliming dilakukan untuk membuat pH kolagen menjadi lebih rendah. Sedangkan
bating dilakukan untuk membuat kulit menjadi lebih lembut. Namun jika kulit
tidak dibuat lebih lembut, maka proses bating tak perlu dilakukan.
d. Pengasaman (pickling)
Pengasaman dilakukan dengan memberikan garam (sodium klorida, NaCl) dan
asam sulfat pada kulit. Pemberian bahan tersebut pada kulit bertujuan untuk
menurunkan pH kolagen agar penetrasi bahan tanning bisa lebih mudah.
3.
Tahap Penyamakan (Tanning)
Di proses penyamakan ini, keadaan kulit sudah menjadi sangat asam karena
proses yang dilakukan sebelumnya. Metode yang dipakai untuk menyamak dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Adapun metode tersebut antara lain:
-
Penyamakan
dengan mineral/logam (Mineral tanning, chrome tanning)
-
Penyamakan
nabati (Vegetable Tanning)
-
Penyamakan
sintetis (Synthetic Tanning)
-
Penyamakan
minyak (Oil Tanning)
-
Penyamakan
kombinasi (Combination Tanning)
Meski pada dasarnya penyamakan memiliki tujuan untuk menghilangkan protein
pada kulit, namun pemilihan metode penyamakan akan sangat menentukan hasil
akhir dari samak kulit yang sudah dilakukan. Bahan yang dipakai untuk samak
bisa berasal dari bahan kimia ataupun alami sesuai dengan kebutuhan. Jika ingin
proses samak yang lebih cepat, maka pemilihan penyamakan kombinasi yang terdiri
dari dua metode penyamakan tentu sangat dianjurkan.
4.
Tahap Selecting
Di dalam proses pemilihan ini, semua kelebihan air dari proses tanning yang
sudah dilakukan akan dihilangkan. Bila kadar air sudah hilang, maka kulit akan
dikelompokkan ke dalam beberapa jenis. Pengelompokkan ini dilakukan berdasarkan
standar mutu yang sudah ditentukan.
5.
Tahap Dressing
Proses ini terdiri dari beberapa tahapan yang bisa disesuaikan dengan hasil
akhir dari samak. Tahap ini bisa Anda pilih sesuai dengan tujuan awal yang Anda
inginkan. Beberapa proses tersebut antara lain sebagai berikut:
-
Shaving
dilakukan untuk menentukan tebal tipisnya kulit
-
Dyeing
dilakukan untuk menambahkan warna pada kulit
-
Re-tanning
dilakukan untuk melakukan modifikasi karakteristik kulit tertentu
-
Setting
dilakukan untuk menghilangkan kelebihan air pada kulit
-
Drying
dilakukan untuk mengeringkan kulit melalui peregangan pada frame atau vacuum
drying
-
Trimming
dilakukan untuk menghilangkan bagian kasar dan tepi dari kulit
6.
Tahap Finishing
Tahap ini bisa disebut sebagai tahap akhir dari proses penyamakan kulit. Proses finishing yang dilakukan biasanya
diterapkan dengan padding, spraying atau roller coating. Dalam tahap akhir ini,
seperti apa hasil akhir kulit yang diinginkan sangat menentukan. Tujuan dari
tahap finishing pada penyamakan antara lain untuk menghindari cacat produk,
menciptakan efek mengkilap, melindungi permukaan kulit, memastikan kulit lembut
dan sebagainya.
Setiap kulit yang disamak akan melewati proses tertentu sesuai dengan
standar mutu yang diharapkan. Pemilihan metode dalam proses penyamakan kulit di industri kecil
ataupun besar sangat menentukan bagaimana kualitas dari produk yang dihasilkan.
0 Komentar untuk "Informasi Penting Tentang Definisi dan Prosedur Proses Penyamakan Kulit"